30 Juli 2011

Bangkit atau Tidak, Itu adalah Pilihan


Saya pernah menonton film The Karate Kid" yang dibintangi oleh Jackie Chan dan Jaden Smith, putra aktor Hollywood Will Smith. Film ini menceritakan tentang kungfu.

Film ini terbilang sangat bagus karena di dalamnya terkandung pesan moral yang sangat berharga yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sekadar adegan berkelahi.

Ada sebuah percakapan antara Jackie Chan (Han) dan Jaden Smith (Dre) dimana Jackie mengatakan lebih kurang seperti ini, "Life will knock us down, but we can choose whether we want to get back up or not."
Artinya hidup akan selalu menjatuhkan atau mengalahkan kita, tetapi kita bisa memilih apakah kita mau bangkit atau tidak. Ia mengatakan itu pada saat merenungi istri dan anaknya yang tewas akibat kecelakaan mobil. Dan Jaden telah memberinya pelajaran yang berharga.

Kalimat itu sungguh menggugah diri saya. Kadang kala hidup tidak adil kepada kita. Kadang hidup kelihatannya selalu mempermainkan kita, bahkan membuat kita terjatuh. Tetapi, kita bisa memilih untuk bangkit atau menyerah kalah. Bangkit atau tidak adalah pilihan yang kita buat!

25 Juli 2011

Setitik Terang di Balik Setiap Kesulitan

Suatu kala, ada seorang yang cukup terkenal akan kepintarannya dalam membantu orang mengatasi masalah. Meskipun usianya sudah cukup tua, namun kebijaksanaannya luar biasa luas. Karena itulah, orang berbondong-bondong ingin bertemu dengannya dengan harapan agar masalah mereka bisa diselesaikan.

Setiap hari, ada saja orang yang datang bertemu dengannya. Mereka sangat mengharapkan jawaban yang kiranya dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang sedang mereka hadapi. Dan hebatnya, rata-rata dari mereka puas akan jawaban yang diberikan. Tidak heran, kepiawaiannya dalam mengatasi masalah membuat namanya begitu tersohor.


Suatu hari, seorang pemuda mendengar pembicaraan orang-orang di sekitar yang bercerita tentang orang tua tersebut. Ia pun menjadi penasaran dan berusaha mencari tahu keberadaannya. Ia juga ingin bertemu dengannya. Ada sesuatu yang sedang mengganjal di hatinya dan ia masih belum mendapatkan jawaban. Ia berharap mendapatkan jawaban dari orang tua tersebut.


Setelah berhasil mendapatkan lokasi tempat tinggal orang tua itu, ia bergegas menuju ke sana. Tempat tinggal orang tua tersebut dari luar terlihat sangat luas bagai istana.


Setelah masuk ke dalam rumah, ia akhirnya bertemu dengan orang tua bijaksana tersebut. Ia bertanya, "Apakah Anda orang yang terkenal yang sering dibicarakan orang-orang mampu mengatasi berbagai masalah?"

15 Juli 2011

Laba renyah dari pembuatan keripik paru asli Salatiga

Kota Salatiga, di Provinsi Jawa Tengah memiliki tangan terampil yangmengolah paru sapi menjadi keripik nan gurih. Peminat keripik dari paru itu bahkan datang dari luar kota, hingga Jakarta. Alhasil, produsen keripik paru mendulang omzet hingga Rp 100 juta perbulan.

Selain terkenal dengan cemilan enting-enting gepuk, Kota Salatiga, Jawa Tengah, tersohor dengan pembuatan keripik paru sapi. Makanan ringan keripik paru dari Kota Salatiga itu kerap menjadi incaran buah tangan oleh wisatawan yang datang ke kota yang berada di lereng gunung Merbabu itu.

Purboningsih, pemilik usaha keripik paru cap Bu Pur, sesumbar bahwa pelanggan usaha keripik paru miliknya datang dari kota Yogyakarta, Tangerang, Bandung, serta Jakarta. "Termasuk di Salatiga sendiri sudah ada grosir cemilan yang menjadi pelanggan saya," tutur Purboningsih yang sudah empat tahun berjalan membangun usaha ini.

13 Juli 2011

Pengusaha Sukses dari Menu Spesial Sambal


Kebiasaan masyarakat Indonesia yang tidak pernah lepas dari berbagai macam menu makanan pedas, ternyata menjadi ladang bisnis yang sangat empuk bagi Yoyok Heri Wahyono. Lelaki yang tahun ini genap berusia 38 tahun tersebut mencoba menjalankan bisnis makanan dengan menu spesial sambal, sesuai dengan kegemarannya yang tidak bisa lepas dari makanan pedas berbahan baku cabe ini. 

Perjalanan bisnis

Mengawali kesuksesan bisnisnya pada pertengahan tahun 2002 tepatnya di bulan Agustus, Yoyok yang saat itu sengaja melepaskan jabatannya sebagai manajer di salah satu perusahaan ternama di kota Yogyakarta memutuskan untuk membuka warung tenda dengan menu andalan spesial sambal bersama teman-temannya. Ide ini didapatkannya bersama teman-temannya yang tergabung dalam InSEd production, event organizer (EO) yang saat itu didirikan Yoyok. Sadar bahwa omset dari event organizer tidak bisa diharapkan secara rutin, Yoyok bersama lima orang rekannya yang tergabung dalam InSed production mulai putar arah dan terjun di bisnis kuliner yang menjanjikan pendapatan rutin lebih besar.

10 Juli 2011

Pengusaha yang Sukses Berbisnis Laundry


Gaya hidup masyarakat perkotaan yang memiliki rutinitas harian cukup tinggi membuat kebutuhan akan jasa laundry semakin hari kian diminati. Budaya inilah yang telah dilihat Fen Saparati sejak tahun 1996. Ketika pelaku bisnis lainnya belum melirik jasa laundry sebagai ladang bisnis yang cukup menguntungkan, lelaki asli Yogyakarta ini memutuskan untuk keluar dari zona aman dengan mundur dari pekerjaannya saat itu (staff keuangan di pabrik Semen Gresik) beralih menjadi seorang pengusaha bisnis laundry. Meskipun keputusannya mundur dari pekerjaan tersebut tidak disetujui oleh keluarganya, namun tidak mengurungkan niat Fen untuk terjun di dunia usaha.

Dengan bermodalkan uang hasil penjualan rumahnya yang ada di Jakarta, Fen memulai suksesnya dengan mendirikan Melia Laundry & Dry Cleaning pada tanggal 9 Maret 1996 di kota Yogyakarta. Menempati lokasi usaha yang saat itu sangat sederhana, Fen sengaja memilih “Melia” sebagai brand bisnisnya karena kata tersebut memiliki arti mengalir. Harapan Fen kelak bisnisnya dapat mengalir tanpa hambatan apapun seperti halnya arti dari kata Melia yang dipilihnya.

Perjalanan Bisnis Melia Laundry & Dry Cleaning

Awalnya Fen cukup kesulitan dalam mengembangkan bisnisnya, mengingat pada waktu itu (tahun 1996) jasa laundry masih belum dikenal masyarakat Jogja. Bahkan setelah tiga bulan membuka usaha laundry, Fen belum juga mendapatkan konsumen. Sehingga Fen harus berusaha keras mengenalkan “apa itu jasa laundry” kepada para calon konsumennya. Kondisi ini ternyata tidak membuat Fen Saparati menyerah dalam mewujudkan mimpinya.

03 Juli 2011

Berkah salon muslimah kian merekah


Kian banyak perempuan yang menuntut privasi tinggi untuk masuk ke salon, sehingga mendatangkan berkah bagi salon muslimah. Bisnis salon muslimah juga makin ramai karena mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim.

Maklum, salah satu keunggulan salon ini adalah hanya menerima pelanggan dari kaum hawa, terutama wanita yang memakai kerudung. Para perempuan pun bisa leluasa merawat rambut dan bagian tubuh lainnya.

Dalam tulisan ini, KONTAN mencoba mengulas tiga salon muslimah yang dulu pernah ditulis KONTAN. Mereka adalah Zaza Salon, Mutia Spa dan Salon Muslimah, serta Moz5 Salon Muslimah.

Yang menarik, dua salon di antaranya menambah layanan spa, disamping jasa salon. Kedua salon itu yakni Zaza Salon dan Mutia Spa dan Salon Muslimah. Para pemilik kedua salon menambahkan layanan baru ini karena banyak permintaan dari mitra.